Oleh : Adam surya nugroho
SELECTA
Mungkin untuk kita orang sekitar Kota Batu sudah tidak
asing lagi dengan pariwisata yang satu ini. Tempat yang berjarak 6 km dari pusat kota pariwisata Jawa Timur
ini menawarksn keindahan tempat serta
kesejukan udaranya sehingga pasti pengunjung yang kesana akan betah berlama –
lama di tempat itu. Orang – orang menyebut tempat itu dengan “ SELECTA “
Meski letaknya di daerah
pegunungan, akses untuk kesana cukup mudah karena didukung dengan infrastuktur
yang baik. Dengan membayar tiket yang tidak sampai Rp 30.000 , kita dapat menikmati
keindahan alam serta wahana wisata seperti kolam renang, flying fox serta taman
bermain anak.
Mulai dari pertama masuk saja
kita sudah disambut dengan ikan – ikan tersusun rapi baik di aquarium ataupun
kolam. Setelah melewati kumpulan ikan tadi kita bisa memilih antara kita mau
berenang atau mau jalan – jalan, tapi meski jalanya berseberangan nanti
akhirnya yha pasti berpapasan karena pada dasarnya jalan di tempat pariwisata
ini di buat memutar.
Di tempat ini juga menyediakan
restaurant. Jadi, untuk pengunjung yang merasa lapar dapat memanjakan perutnya
di tempat tersebut yang tak kalah hebat atau indahnya tempat ini adalah kita
dapat melihat berbagai jenis bunga di taman Bunga Selecta,
Dan yang tak kalah lagi baru –
baru ini di Selecta juga mendirikan Water Boom. Jadi, disini kita bisa
merasakan dinginnya air ditambah dengan suasana pegunungan yang sejuk
menjadikan tempat ini cocok dijadikan tempat mengfreskan fikiran.
Setelah bersenang – senang,
sebelum kita pulang anda dapat berbelanja sebentar , mulai dari keripik – keripik
yang tersusun rapi. Di tempat jualan sampai dengan kumpulan apel – apel yang
tergantung di setiap kios pedagang. Jadi di pasar wisata ini anda dapat memilih
oleh – oleh apa yang anda inginkan.
Candi Sapto, Catatan Bisu Ujung Malang Barat
oleh: Teguh Susanto
Candi Sapto merupakan salah satu dari dua situs purbakala
yang berada di Kasembon, wilayah paling barat Malang Raya. Candi ini terletak
di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang dengan jarak 54 kilometer
dari pusat Kota Batu.
Areal cagar budaya Candi Sapto luasnya hampir 500 meter
persegi, dikitari oleh perdu sebagai pembatas dengan lingkungan sekelilingnya.
Pintu masuk dengan peneduh sederhana ada di bagian barat. Deretan enam buah
arca membentuk formasi setengah lingkaran dilihat dari pintu masuk
Tidak ada satu pun papan penunjuk yang bisa memberikan
sepenggal penjelasan mengenai asal usul Candi Sapto. Demikian juga perihal nama
Candi Sapto (dalam bahasa Jawa sapto artinya tujuh), tidak dapat dijadikan
rujukan untuk menyelisik teka-teki sejarah situs purbakala yang berada di tepi
hutan ini.
Di tempat ini sekarang tidak kita temui bangunan candi.
Tinggalan yang paling menarik perhatian adalah enam buah arca dalam berbagai
kondisi di sisi timur pelataran membentuk formasi setengah lingkaran dengan
sumbu menghadap ke barat. Landasan arca merupakan beberan batu bata kuno yang
ukurannya berbeda dibanding batu bata sekarang. Apakah beberan batu bata kuno
itu dahulu merupakan pondasi sebuah bangunan candi dari batu bata? Mungkinkah
jumlah arca di sini dahulu ada tujuh buah sehingga situs ini dinamakan Candi
Sapto? Entahlah!
Di sebelah barat ada dua bidang lantai batu bata. Bangunan
apa yang semula ada di atas bidang itu juga tidak ada bekas-bekasnya. Sayang
sekali, bidang lantai yang letaknya tepat di muka deretan arca ditutup plester.
Susunan batu bata yang ada di atasnya direkat dengan plester juga. Di sebelah
Selatan candi terdapat penemuan baru berupa tumpukan batu bata yang tersusun
tidak beraturan. Ukuran batu bata tidak sebesar bidang lantai batu bata pada
bidang lantai.
Menurut warga setempat, tidak ada lagi orang yang merawat
secara penuh Candi tersebut, hanya warga sekitar dengan sukarela membersihkan
halaman candi trsebut. Namun demikian keheningan hutan di sisi timur kawasan
Candi Sapto, hamparan rumpun tebu di sebelah baratnya serta panorama di
perjalanan sepanjang empat setengah kilometer dari Jalan Raya Kasembon menuju
ke situs purbakala ini sungguh-sungguh menyuguhkan keindahan yang patut
dinikmati.